Peluang Usaha Souvernir Pernikahan
Hartoni.com- Memilih souvenir pernikahan sebagai produk usaha karena menurut saya memiliki banyak kegunaan lebih dari sekedar menunjukkan perhatian pada konsumen, apabila produk souvenir ini ternyata bermanfaat, maka konsumen akan mengapresiasi perasaan yang positif dengan pelayanan yang diberikan karena bisnis ini cocok untuk tangan kreatif.
Konsep pemasaran yang diberikan kepada para konsumen antara lain dengan memiliki prinsip semakin sering konsumen menggunakkan benda tersebut, maka semakin mudah ia mengingat nama perusahaan. Untuk usaha ini, saya menanamkan pesan-pesan moral, tetapi tetap pada tujuan awal agar memikat konsumen. Contohnya, dengan tema osteoporosis kita dapat memberikan pulpen atau notes dengan desain menyerupai tulang. Atau bisa juga souvenir gelas dengan bentuk mirip buah-buahan. Intinya kreatifitas bisa menanamkan kesan positif dengan menggunakan ciri-ciri yang bisa dipahami dengan mudah.
Usahakan tidak memajang logo atau pesan promosi yang terlalu berlebihan, karena menurut saya justru memberikan kesan terlalu memaksa. Banyak yang menganggap apabila terlalu berlebihan dalam promosi, yang ada mengundang konsumen berfikir seperti iklan berjalan. Di dalam konsep penjualan ini utamakan pada kepuasan konsumen dengan memberikan ciri-ciri yang berbeda yang mana diharapkan lebih efektif dan efisien dibanding dengan para pesaing yang lain.
Untuk mendirikan usaha seorang pengusaha atau pebisnis bisa memilih lokasi yang strategis dan ramai, namun tidak semua bentuk usaha harus di tempatkan pada posisi itu, Karena menurut saya apabila jangkauan pertemanan kita luas atau perkenalan kita luas maka itulah yang menjadi hasil positif untuk mendirikan usaha seperti saya.
Disini juga saya memikiran beberapa strategi pemasaran lainnya, agar para konsumen melihat usaha saya ini, antara lain dengan :
1. Menggunakan Sosial Media
Sosial media adalah alat pemasaran yang paling ampuh, karena hampir semua orang dari berbagai latar belakang yang berbeda sangat aktif menggunakannya, dengan sosial media suatu perusahaan dapat menjalin interaksi secara luas diberbagai kalangan.
2. Menawaran Produk Gratis atau Bonus
Cara ini di anggap ampuh kedua untuk menjaring konsumen, karena menurut saya suatu yang gratis akan sulit dilupakan atau dilewatkan begitu saja, maka akan tertanam pula di fikiran konsumen untuk mengingat produk souvenir saya, atau jika bukan dengan gratis yaitu dengan cara memberikan bonus kepada konsumen sebagai ucapan terimakasih dan agar memberikan kesan positif.
3. Menjalin Hubungan Yang Baik Dengan konsumen
Menurut saya dengan menjalin hubungan yang baik dengan konsumen adalah sebuah aset penting. Ditengah persaingan banyaknya produk serupa, maka tidak ada salahnya kami sebagai produsen memberikan penghargaan kepada para konsumen dengan cara menanggapi masukan ataupun memberikan hadiah secara langsung atas pembelian yang mereka lakukan.
Untuk mendirikan usaha souvenir ini, souvenir yang sederhana contohnya centong nasi membutuhkan modal sekitar Rp. 1000.000 untuk membeli bahan lainnya seperti plastic dan pita. Jika semua terpenuhi, seorang pengusaha mengeluarkan modal Rp. 800 per centong nasi, dan di jual dengan harga Rp. 2000 per centong nasi. Maka kami telah mendapatkan keuntungan.
Semua modal akan tergantung pada harga barang yang ada di pasaran, semakin mahal pembelian dari pasar untuk kebutuhan usaha, maka semakin besar pula modal yang kami keluarkan dan semakin besar pula budget yang kami berikan pada konsumen. Tapi tentu nya kami selalu memberikan harga yang terbaik kepada konsumen sesuai dengan barang yang kami berikan.
Tidak lupa saya memberikan manfaat dari usaha souvenir ini agar para konsumen tertarik menggunakan produk souvenir saya, yaitu dengan cara :
1. Sebagai branding perusahaan atau branding produk / jasa perusahaan tertentu
2. Sebagai ucapan terimakasih atas kehadirannya
3. Sebagai alat pemasaran dari satu konsumen ke konsumen lain
4. Sebagai magnet agar menarik daya beli konsumen terhadap souvenir saya
5. Sebagai pembeda dari perusahaan lain
Sebelum mendirikan usaha souvenir ini, tujuan usaha souvenir dalam pemasaran saya yaitu, apabila kepuasan konsumen tersebut terpenuhi, maka hasil penjualan produk souvenir saya akan meningkat, dan akhirnya tujuan pemasaran dapat tercapai, yaitu problem laba. Sebaliknya, apabila perusahaan melalaikan kebutuhan konsumen dan hanya berfikir dari sudut pandang produsen saja, maka kemungkinan hasil penjualan produk akan menurun, atau bahkan dapat terjadi adanya kerugian. Kepuasaan konsumen adalah segalanya bagi perusahaan.
Itulah beberapa hal yang dapat saya paparan tentang usaha souvenir, serta cara-cara sebagai alternatif, masi banyak cara-cara lain yang mungkin dapat dikembangkan dan di terapkan untuk mengembangkan usaha souvenir di pasaran. Maka mohon maaf atas kekurangan apabila ada salah-salah kata dalampenulisan. (Hartoni)